ADS SPACE

Wow! Usaha Bawang Goreng di Sukoharjo Sukses Olah 5 Kuintal Bawang Setiap Hari

"Wow! Usaha Bawang Goreng di Sukoharjo Sukses Olah 5 Kuintal Bawang Setiap Hari"
System

System

by System

5 min reads

Share

Bisnis rumahan bawang goreng di Sukoharjo, Jawa Tengah menunjukkan kesuksesan yang luar biasa. Dari awalnya hanya mengolah 2 kg, kini bisa memproduksi 5 kuintal bawang merah setiap harinya! Inilah cerita sukses di balik usaha tersebut.

Dikenal secara akrab dengan sebutan Ibu Ani, Ibu Sulistiorini adalah seorang pengusaha kuliner sukses di daerahnya. Dia adalah pemilik dari usaha bawang goreng yang berbranding Berkah Brambang Goreng Sumardi Anik, atau yang biasa disingkat dengan BBGSA. Usahanya ini berlokasi di Desa Madegondo, Grogol, Sukoharjo.

Dalam sebuah wawancara di YouTube Kawan Dapur pada tanggal 30 Desember 2024, Ibu Ani membagikan kisahnya tentang bagaimana dia mulai menjual bawang goreng guna mendukung ekonomi keluarganya. "Untuk membantu suami, saya mulai dengan mengupas dan memotong 2 kg bawang merah sendiri," katanya.

Dengan mengendarai sepeda motor dan ditemani oleh dua anaknya, Ibu Ani berinisiatif untuk menjual bawang goreng buatannya sendiri. Ia menjualnya langsung kepada para pedagang sayur dengan cara menitipkannya.

"Pekerjaannya semakin populer sampai guru dari anaknya memintanya untuk membuat bawang goreng. "Saya mencoba menawarkannya ke kantor dan ternyata banyak yang menyukainya, Alhamdulillah hingga saat ini," ujar ibu Ani.

Dengan adanya permintaan yang sangat besar, ibu Ani saat ini mampu memproses hingga 5 kuintal bawang merah setiap hari untuk diolah menjadi bawang goreng. "Pada hari-hari biasa saja saya sudah mampu mengolah sebanyak itu, namun saat hari raya, produksi bisa meningkat hampir 2 kali lipat," ungkapnya.

Ani mengingat bagaimana dia pernah mengupas bawang merah dengan cutter hingga kukunya rusak terkena pisau cutter. Dinas terkait kemudian menawarkan mesin pengupas bawang pada Ibu Ani, namun dia menolak tawaran tersebut.

"Karena saat ini ia memanfaatkan jasa 21 warga sekitar rumahnya untuk mengupas bawang merah secara tradisional. "Saya lebih memilih menambah tenaga kerja daripada menggunakan mesin. Hasilnya pun terasa berbeda," lanjut ibu Ani.

Other post you may like

ADS SPACE